Serang, teropongnews.id – Diketahui, Agustus menjadi bulan imunisasi anak nasional (BIAN). Melihat dari angka penurunan imunisasi pasca masa pembatasan aktifitas karna covid19, dan banyaknya kasus peningkatan jumlah kasus seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubela pada 2023, mempertahankan Indonesia bebas polio serta mewujudkan dunia bebas polio tahun 2026.
Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, mendukung program pemerintah pusat dengan menjalankan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022, untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.
Sebab, imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya, sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan selama pencanangan BIAN 2022 diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin.
“Selain menghindari anak dari penyakit berbahaya, manfaat imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan,” jelasnya.
Dinkes Banten Gerakan Bian 2022
Untuk itu, Ati mengajak agar seluruh aparatur Pemerintah Banten, dapat turut membantu menyukseskan imunisasi anak di Banten.
Ia mengajak mereka yang memiliki anak untuk melakukan imunisasi sesuai tahapan waktunya ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Mari kita sukseskan program pemerintah berupa BIAN, dengan datang membawa anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun ke fasilitas kesehatan terdekat. Nantinya anak akan diberikan imunisasi untuk mencegah penyakit campak-rubella, Polio, difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis,” ungkapnya.
Dijeaskan Ati, penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), yakni meningitis, pneumonia. penyakit ini dapat mengakibatkan kesakitan, kecatatan dan bahkan kematian terutama jika mengenai anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi rutin lengkap,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Dikatakan Ati, adanya pandemi COVID- 19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak berjalan optimal. data beberapa tahun terakhir menunjukan terjadinya penurunan maupun imunisasi lanjutan yang cukup signifikan.
Dampak menurunnya cakupan imunisasi rutin menimbulkan kekhawatiran terkait potensi munculnya kejadian luar biasa (KLB) terhadap potensi peningkatan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telat berkomitmen untuk mencapai target, goal global seperti mencapai eliminasi campak-rubela pada tahun 2023 serta mempertahankan indonesia bebas polio dan mewujudkan dunia bebas polio pada tahun 2026,” ujarnya.
Untuk mencapai eliminasi campak rubela, kata Ati, salah satunya perlu penguatan imunisasi rutin dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak rubela yang sifatnya massa
“Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global dibutuhkan upaya imunisasi kejar untuk menutup kesenjangan imunitas. Dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus polio dan sebagai langkah menekan terjadinya KLB PD3I,” ujarnya.
Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Provinsi Banten akan dilaksanakan pada Agustus 2022.
Kegiatannya meliputi pemberian imunisasi tambahan campak-rubella dan juga pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap (Polio, IPV dan DPT /HB/ HIB) dengan sasaran anak usia 9-59 bulan untuk imunisasi tambahan campak rubella dan usia 12-59 untuk imunisasi kejar bagi anak yang belum lengkap imunisasinya.
Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan BIAN 2022, diperlukan komitmen dari seluruh pihak, baik pemerintah Kabupaten/Kota, organisasi profesi, Komda dan Pokja KIPI, lintas program dan lintas sektor, dengan secara serentak melaksanakan kegiatan BIAN sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing.
“Sehingga nantinya bisa mencapai target sasaran dengan waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan nasional. Dan bisa meningkatkan imunitas anak agar anak-anak Banten tumbuh menjadi anak yang sehat dan berkualitas,” ujarnya.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat dijadikan momentum saling tukar menukar informasi, saling memberikan masukan, meningkatkan koordinasi, kerjasama, dan tali silaturahmi di antara kita sehingga pelaksanaan kegiatan bulan imunisasi anak nasional dapat berjalan dengan maksimal,” Pungkasnya.(Adv)
Dinkes Banten Siap Sukseskan BIAN, Untuk Melindungi anak Dari Segala Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
194