SERANG, teropongnews.id – Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Daarul Ahibbah menyelenggarakan Uji Kenaikan Tingkat (UKT)Pencak Silat Pagar Nusa, seni bela diri ini menjadi bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal Banten, khususnya pencak silat.
Acara kenaikan Tingkat tersebut berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 6-7 Maret 2021, di Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Daarul Ahibbah, Kabupaten Serang.
Dewan Kehormatan Pagar Nusa PW Provinsi Banten, Kiai Enjat Mu’jizat, mengajak semua untuk bersama-sama memajukan Pagar Nusa di Banten.
“Mari optimalkan semua potensi yang kita punya. Kita kembangkan SDM yang ada untuk meningkatkan Pagar Nusa Rayon Ponpes Daarul Ahibbah dalam capaian prestasi, kemajuan organisasi serta pengembangan Seni dan Budaya warisan ulama ini,” tandasnya.
Acara pembukaan dan kenaikan tingkat pencak silat Pagar Nusa ini dipantau langsung oleh Pimpinan Ponpes Daarul Ahibbah Sekaligus Dewan Kehormatan PW Pagar Nusa Provinsi Banten, Kiai Enjat Mu’jizat.
Ia juga langsung memberikan materi tentang salam Pagar Nusa, didampingi dengan Para pengurus dan pelatih Pagar Nusa.
“Tujuannya tentu saja untuk melestarikan, mengembangkan dan meningkatkan kualitas Pencak silat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, agar bisa diterima semua kalangan masyarakat, terutama di Provinsi Banten,” ujarnya.
Tidak hanya materi salam Pagar Nusa saja yang terdapat di dalam acara tersebut. Materi seperti jurus tunggal baku, Beregu, Double Stick dan smart games pun ada, menjadi rangkaian acara yang sangat menarik.
“Salah satu tahapan awal dalam program pencak silat Pagar Nusa, setelah acara ujian kenaikan tingkat ini selesai akan ada target-target berikutnya seperti mengadakan perlombaan pencak silat Pagar Nusa se-Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Daarul Ahibbah dan perlombaan pencak silat Pagar Nusa se-Kabupaten Serang,” imbuhnya.
Menurutnya seni bela diri Pagar Nusa ini semata-mata Untuk membangun karakter dan meningkatkan mental para Santri. Menurutnya, pendekar harus berprinsip, beridiologi, dan berilmu, jujur dan berani menghadapi masalah, tahan uji dalam segala kondisi, agar mampu menghadapi berbagai dinamika kehidupan.
“Dalam kontek internal yaitu penataan organisasi mandiri, juga tentang bagaimana mengaplikasikan jurus-jurus pencak silat dalam konteks yang lebih luas yaitu menjadi pendekar untuk menjalani proses kehidupan itu sendiri,” ujar pria yang sering disapa dengan Abi Enjat itu dalam sambutannya.
Acara yang diadakan di sekitar Ponpes Daarul Ahibbah ini diikuti oleh puluhan santri putra dan santri putri.
Kang Mahes selaku Pengurus sekaligus Panitia UKT menjelaskan Runtime acara UKT ini dimulai dengan lari menuju pos-pos ujian dengan total jarak tempuh sejauh mencapai 3.Km.
Sedangkan materi yang diujikan pada masing-masing pos uji adalah uji fisik, uji materi jurus-jurus tradisional khas Pagar Nusa, uji mental karakter akhlak, ke-Aswajaan Ungkapnya. (Dhe)