SERANG, teropongnews.id – Tahun 2018 Presiden Jokowi Widodo merespon permohonan Pemerintah Kabupaten Serang yang meminta revitalisasi Sungai Kalimati, bahkan presiden juga telah melakukan peninjauan.
Seperti diketahui, sungai yang terletak di Kecamatan Pontang, yang mengaliri tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa, dan Kecamatan Tanara ini direvitalisasi guna menangani persoalan air bersih di wilayah tersebut.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meninjau kembali Sungai Kalimati atau Sungai Ciujung Lama yang sedang dalam tahap revitalisasi.
Dalam kegiatan tersebut Tatu didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten Rozali Indra Saputra, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) Sahroni Soegiharto, Kepala DPUPR Kabupaten Serang Okeu Oktaviana, Kepala Bappeda Rahmat Maulana, Kepala DPKPTB Irawan Noor, serta Kepala DLH Sri Budi Prihasto.
Peninjauan kembali dimulai dari Sungai Kalimati di Kecamatan Pontang lalu dilanjutkan ke Kecamatan Tanara. Revitalisasi sungai ini sudah berlangsung sejak 2019, namun terhenti di 2020 akibat refocusing (pemusatan kembali) anggaran dikarenakan penanganan pandemi COVID-19.
Tatu menyampaikan, untuk program selanjutnya di Sungai Kalimati, dirinya akan bersinergi dengan pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).
“Untuk program dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, nantinya saya akan bersinergi dengan Pak Indra pihak dari Cipta Karya (BPPW). Tahun ini sudah harus penyelesaian pembebasan kiri-kanan sungai. Hanya memang anggarannya ini kurang jadi mungkin nanti di perubahan ditambah lagi sampai selesai yang 6 kilo meter,” tuturnya.
Sebelum direvitalisasi, Sungai Kalimati dipenuhi tanaman eceng gondok dan jika hujan lebat air sungai dipastikan meluap hingga menggenangi pemukiman warga.ungkapnya.
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) memastikan, proses normalisasi Sungai Ciujung atau biasa disebut Sungai Kalimati telah mencapai 25 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) Sahroni Soegiharto, Rabu (10 Februari 2021).
“Salurannya ini sekitar 8 kilometer, tahun ini baru selesai 2 kilometer. Tahun ini dilanjutkan kembali untuk normalisasinya,” kata Sahroni saat meninjau proses revitalisasi di Sungai Kalimati.
Dia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk normalisasi Sungai Kalimati diperkirakan mencapai hampir Rp 300 miliar dan ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Namun saat disinggung soal penambahan fasilitas dan objek wisata, dia mengatakan BBWSC3 hanya menyiapkan prasarana air bakunya sedangnya penambahan fasilitas dan lainnya menjadi kewenangan pemerintah setempat.
“Penambahannya itu kami bekerja sama dengan bupati karena tugas saya sebagai BBWSC3 hanya menyiapkan prasarana air bakunya. Pengembangan untuk objek wisata dan air bersihnya, pasti kami kerjasama dengan pihak Pemda kabupaten Serang,” ucapnya. (*dhe)